Pages

Kamis, 24 Mei 2012

Mahatma Gandhi


MAHATMA GANDHI[1]
By : Ucok al Ayubbi
A.    ABSTRAKSI
            Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid (membedakan orang kulit warna dan kulit putih). Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan (ahimsa).
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania. Gandhi adalah seorang yang humanis, perjuangan untuk melawan imperialisme inggris dari tanah hindia tidak  seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain yaitu dengan menggunakan genjatan senjata malahan sebaliknya dilakukan dengan menggunakan kelembutan, kedamaian, dan kemanusiaan.
Perjuangan yang dilakukan oleh gandhi dan sahabat-sahabat seperjuangan nya ( Nehru dll) ternyata mengalami keberhasilan. Dengan damai kerjaan inggris memberikan kemerdekaan nya kepada India pada tanggal 15 Agustus 1947.
Sepanjang hidupnya gandhi ingin berusaha untuk mengabdikan dirinya kepada rakyat dan bangsanya. Melalui perundingan yang amat berat antara inggris, kelompok Hindhu dan liga muslim, tercapailah kemerdekaan atas kerajaan inggris. Liga muslim menginginkan negara islam yang terpisah dari india yang mayoritas beragama Hindhu. Akan tetapi gandhi dengan tegas menolak. Tidak capeknya gandhi menganjurkan agar orang hindhu dan islam saling mencintai. Agar kedamaian dalam keberbedaan keyakinan tetap ada di negara india.
Sikap yang di ambil gandhi ternyata direspon oleh masyarakat muslim secara reaksioner. Masyarakat muslim mberasumsi bahwa gandhi tidah setuju dengan berdirinya negara pakistan, begitu juga sebaliknya dengan kaum militan Hindhu, yang marah terhadap gandhi yang menganggap bahwa gandhi telah memihak kepada orang-orang muslim
Pada tanggal 19 Agustus 1948 sebuah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh  Madan Lai dengan percobaaan Bom telah gagal, kemudian dia di tangkap dan di adili. Pada tanggal 25 januari 1948, Godse telah berhasil menembak mati gandhi dengan pistol.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).
Ajaran Gandhi ini didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama, kemerdekaan dan kesejahteraan hanya dapat dimulai dari kemandirian individu. Maka masing-masing individu-individu harus mampu menyalurkan hasrat negatifnya pada tindakan-tindakan positif. Kedua, Gandhi meyakini bahwa perkembangan dan kemajuan akan diperoleh tidak melalui konsesi-konsesi dan reformasi-reformasi konstitusional, tetapi melalui perjuangan yang dilakukan oleh rakyat sendiri secara bersama. Untuk dapat membangkitkan kebersamaan itu dibutuhkan kekuatan cinta dan kerelaan untuk mengalami penderitaan rakyat.
B.     Bebarapa gagasan gandhi yang  ingin saya sajikan :
v  Agama dan Kebenaran
Gandhi mendefinisikan agama bukan secara formal, atau secara adat, melainkan hubungan transenden antara manusia dengan Tuhan. Agama merupakan unsur yang permanen dalam watak manusia yang memberikan petunjuk kepada pemeluknya sebuah jalan yang benar, dan kedamaian dalam hati.
Gandhi percaya bahwa Tuhan adalah kebenaran dan kasih. Tuhan adalah etika dan moralitas. Dia tidak lah menakutkan. Dialah sumber cahaya dan kehidupan. Gandhi tidak pernah membedakan antara agama Hindhu, Islam, kristen, karena semua agama adalah benar.
Penghargaan gandhi terhadap agama lain sama hal nya penghargaan yang dia lakukukan kepada agamanya Hindhu. Beliau menganjurkan kepada seluruh umat manusia untuk saling mengasihi, dan tidak memperdebatkan persoalan agama dan simbol.
Tuhan telah menciptakan berbagai keyakinan yang berbeda sebagaimana sebagai mana Ia menyediakan penganutnya masing-masing. Karena setiap agama memiliki jalan yang berbeda-beda yang dalam satu titik akan ketemu pada level keyakinan akan Ketuhanan.
Pada hakekatnya semua agama mempunyai nilai-nilai Universalitas yang sama, jikia manusia ingin mendapatkan kedamaian didalam jiwa maka pengaplikasian nilai-nilai Universalitas adalah Kuncinya.
v  Ahimsa atau Paham Pantang Kekerasan
Paham pantang kekerasan adalah kekuatan paling ampuh yang tersedia bagi seluruh umat manusia. Paham ini jauh lebih hebat dibandingkan dengan senjata penghancur terhebat yang diciptakan oleh manusia. Penghancuran bukann termasuk hukum bagi manusia. Setiap pembunuhan yang dilakukan (dengan alasan apapun) terhadap sesama manusia merupakan dosa terhadap kemanusiaan.
Syarat pertama bagi paham pantang kekerasan adalah keadilan yang menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Mungkin syarat ini amat sangatlah berat bagi watak manusia,Tapi inilah adanya. Janganlah kita terjebak dalam dogma tentang watak manusia yang berbuat nista ataupun berbuat mulia. Karena pada hakikatnya setiap manusia mempunyai nilai-nilai kamanusiaan akan sebuah keadilan dalam hati sanubarinya yang paling dalam.
Seorang peganut asas Ahimsa dia harus membina kesanggupan untuk rela berkorban tanpa pamrih, agar Ia bebas dari rasa takut. Karena tidak ada yang perlu ditakuti di jagat raya ini kecuali ketakutan tarhadap kekuatan Tuhan. Dia mencari perlindungan dan pertolongan hanya kepada Tuhan.
Bukalah pantang kekerasan jika dia hanya mencintai orang yang mencintai diri kita. Karena penganut paham ahimsa yang sesungguh nya adalah mencintai orang yang membenci kita.
v  Swadeshi (cinta tanah air, hasil pribumi)
….apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan melahirkan kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninitpermusuhan baru. Gandhi mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan kebenaran(satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus berada di jalan yang benar dan bermoral.
(Mahatma Gandhi)
REFERENSI
Tulisan ini diambil dari bukunya MAHATMA GANDHI “ SEMUA MANUSIA BESAUDARA (ALL MEN ARE BROTHERS)”



[1] Tulisan ini digunakan untuk diskusi kajian tokoh yang diselenggarakan oleh pengurus PMII rayon Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kamis, 03 Mei 2012

Pop culture ( Budaya Populer )


Budaya pop/massa mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena setiap hari kita di jejali dengan budaya tersebut. Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah masuk dalam lingkaran pop culture. Sedikit mendefinisikan budaya popular adalah salah satu budaya yang di anut oleh khalayak umum publik. budaya pop ( pop culture ) sengaja di ciptakan untuk mengglobalkan sebuah budaya. Dalam budaya ini ada pertentangan antara subjek dan objek dalam budaya tersebut. Dimana subjek sebagai pemrakarsa ( creator ), dan objek berdiri sebagai konsumen.
Pertentangan tersebut hamper sama dengan konsepnya mark mengenai pertentangan kelas antara pemilik modal dengan buruh. dimana pemilik modal sebagai majikan dan buruh sebagai pembantu. Dalam pop culture hamper semua aspek kehidupan di dalam nya ada, entah itu, sosial,buadaya,agama,politik, ekonomi dan sebagainya.
Penyebar luasan budaya massa ini menggunakan beberapa instrument  salah satu diantaranya menggunakan kecanggihan teknologi/media massa. Dalam pandangan saya media massa adalah salah satu instrument yang paling efektif  karena media massa dapat di akses oleh seluruh umat manusia di dunia.
Budaya pop mendidik kita untuk bersikap lebih konsumtif, artinya mencoba untuk lebih memikirkan hal-hal yang non hirarkis, dan lebih pada mementing peersoalan citra. Anggapan yang mengatakan bahwa ketika kita makan di macdonald itu meningkatkan derajat dan martabat kita sebagai umat manusia. Sehingga citra kita di mata masyarakat mulai terangkat dan di pandangan sebagai orang elit.
Dalam budaya pop citra di anggap sebagai salah satu tolak ukur antara baik dan buruk. Jadi bila kita memakai pakaian yang bagus dan bermerek kita di anggap sebagai orang baik, dan ketika ada orang yang memakai celana sobek-sobek dan rambut gondrong itu orang yang buruk. Nah hal itu yang sering di sebut dengan budaya coveristik.
Sebenarnya budaya pop dari dulu sudah ada sebelum Negara kesatuan rebuplik Indonesia terbentuk. Hanya saja pada era sekarang ini mengalami pembaharuan (modifikasi). Dulu bentuk budaya pop masih bebbentuk tradisional, seperti gamelan, tari-tarian, dll. Dan itu hanya dikonsumsi oleh para elit aristocrat. Tapi seiring dengan berjalannya waktu masyarakat pribumi pun akhirnya mengimitasi budaya yang dilakukan oleh para birokrat, untuk dijalankan secara periodic.
Era modern/global model budaya lebih modern, tidak kolot. Artinya perkembangan budaya mengikuti perkembangan zaman. Sekarang budaya pop lebih pada gaya hidup (image). Perlu kita ketahui bersama bahwa di dalam budaya itu mempunyai misi yang sangatlah besar. Misi idiologis, politis, serta ekonomis. Barat menciptakan budaya tidak Cuma-Cuma untuk dikonsumsi oleh manusia ada timbal balik yang di dapatkan yaitu menegaskan bahwa barat adalah Negara superior .
Seiring dengan arus globalisasi yang sudah mulai memuculkan trand centre yang di jadikan sebagai bahan untuk di tiru. Negara Indonesia mempunyai kearifan budaya lokal yang sangat banyak dan beragam. Hingga saat ini budaya tersebut sudah mulai bergeser nilai-nilai kearifan budaya lokalnya. Hal ini dikarenakan minat dari masyarakat pribumi untuk mencintai khazanah budaya lokal masih kurang.
Mungkin kita bisa meniru apa yang sudah dilakukan mahatma Gandhi. Dia mencoba untuk menjaga identitas masyarakat india dengan mencetuskan gagasan yang sangat luar bisa terkenalnya yaitu ahimsa (cinta tanah air/produk dalam negeri). Kita sebagai warga Negara Indonesia bisa mengambil spirit perjuangan Gandhi dalam mempertahankan kesatuan Negara dari gempuran arus globalisasi/kapitalisme yang di lancarkan oleh barat.
Disisi lain agama yang di anggap sebagai sebuah entitas yang netral pun tanpa disadari ternyata juga mengalami proses asimilasi budaya pop. Terbukti dengan beberapa fenomena yang terjadi di sekitar kita. Persoalan busana dalam agama dijadikan sebagai salah satu instrument untuk massifikasi. Para desainer sibuk untuk melakukan modifikasi terhadap busana agar tampak elegan dan stylish ketika di pakai oleh manusia.
Tugas berat menerpa seluruh manusia di jagat raya ini untuk melakukan control terhadap budaya massal guna menjaga mozaik kearifan budaya lokal. Kita tidak serta merta harus menolak kedatangan dari budaya popular yang berasal dari barat. Diperlukan adanya proses filterisasi terhadap budaya barat. Jangan sampai kita menjustifikasi bahwa budaya barat adalah produk dari Negara kapitalis.Diperlukan sikap kritis untuk mengambil hikmah dari adanya budaya pop.


Kawan-kawan jangan melihat seseorang itu dari lifestyle…
Lihatlah dari apa yang terucap dari mulutnya,,,,
Penampilan terkadang menipu,,,
Kritislah kawan….
Semoga catatan ini menjadi awal kita untuk lebih bijak ketika menyikapi segala problematika kemanusiaan di dunia ini dan menjadi seorang pluralis sejati…
Amien…

                                                                                    Yogyakarta.02-05-2012
                                                                                       Ucok Al Ayubbi
                                                                                       At Kos Perjuangan..

Jumat, 27 April 2012

REFLEKSI SANG MALAM

REFLEKSI SANG MALAM


malam yang gelap,,,
ditemani secangkir kopi mengingatkan ku pada masa lalu,,,
menyiapkan masa depanku dalam kerinduan kasih sayang,,
naluri mengatakan aku bukan pahlawan,,,,

rembulan hadir dengan penuh keindahan,,,
menjadi tanda akan hadirnya sebuah kejayaan,,,
nyanyian kemengan mulai terdengar,,,
genderang menjadi pengiring tibanya kesejahteraan,,,

dingin udara seolah ikut bersorak gembira,,,
menyambut datang nya masa itu,,,
dimana harapan menjadi kenyataan,,,
impian berubah fakta,,,,

hidup tak semudah yang di bayangkan,,,
perlu perjuangan dan pengorbanan,,,
duka-lara rasa iba menjadi warna,,,
tiada asa meraih cita,,,,,


Yogyakarta, 28 April 2012

Ucok al Ayubbi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More