MAHATMA GANDHI[1]
By : Ucok al Ayubbi
A.
ABSTRAKSI
Gandhi lahir pada 2 Oktober
1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa
dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi
pindah ke Inggris
untuk mempelajari hukum.
Setelah dia menjadi pengacara,
dia pergi ke Afrika Selatan,
sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid (membedakan
orang kulit warna dan kulit putih). Dia kemudian memutuskan untuk menjadi
seorang aktivis politik agar dapat
mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah
gerakan non-kekerasan (ahimsa).
Ketika kembali ke India,
dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini
memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang
mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan
Britania. Gandhi adalah seorang yang humanis, perjuangan untuk
melawan imperialisme inggris dari tanah hindia tidak seperti yang dilakukan oleh negara-negara
lain yaitu dengan menggunakan genjatan senjata malahan sebaliknya dilakukan
dengan menggunakan kelembutan, kedamaian, dan kemanusiaan.
Perjuangan yang dilakukan oleh gandhi dan sahabat-sahabat
seperjuangan nya ( Nehru dll) ternyata mengalami keberhasilan. Dengan damai
kerjaan inggris memberikan kemerdekaan nya kepada India pada tanggal 15
Agustus 1947.
Sepanjang hidupnya gandhi ingin berusaha untuk mengabdikan dirinya
kepada rakyat dan bangsanya. Melalui perundingan yang amat berat antara
inggris, kelompok Hindhu dan liga muslim, tercapailah kemerdekaan atas kerajaan
inggris. Liga muslim menginginkan negara islam yang terpisah dari india yang
mayoritas beragama Hindhu. Akan tetapi gandhi dengan tegas menolak. Tidak
capeknya gandhi menganjurkan agar orang hindhu dan islam saling mencintai. Agar
kedamaian dalam keberbedaan keyakinan tetap ada di negara india.
Sikap yang di ambil gandhi ternyata direspon oleh masyarakat
muslim secara reaksioner. Masyarakat muslim mberasumsi bahwa gandhi tidah
setuju dengan berdirinya negara pakistan, begitu juga sebaliknya dengan kaum
militan Hindhu, yang marah terhadap gandhi yang menganggap bahwa gandhi telah
memihak kepada orang-orang muslim
Pada tanggal 19 Agustus 1948 sebuah percobaan pembunuhan yang
dilakukan oleh Madan Lai dengan
percobaaan Bom telah gagal, kemudian dia di tangkap dan di adili. Pada tanggal
25 januari 1948, Godse telah berhasil menembak mati gandhi dengan pistol.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering
diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju
kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis
demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther
King, Jr. dan Nelson Mandela.
Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan
kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).
Ajaran
Gandhi ini didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama, kemerdekaan dan
kesejahteraan hanya dapat dimulai dari kemandirian individu. Maka masing-masing
individu-individu harus mampu menyalurkan hasrat negatifnya pada
tindakan-tindakan positif. Kedua, Gandhi meyakini bahwa perkembangan dan
kemajuan akan diperoleh tidak melalui konsesi-konsesi dan reformasi-reformasi
konstitusional, tetapi melalui perjuangan yang dilakukan oleh rakyat sendiri
secara bersama. Untuk dapat membangkitkan kebersamaan itu dibutuhkan kekuatan
cinta dan kerelaan untuk mengalami penderitaan rakyat.
B.
Bebarapa gagasan gandhi
yang ingin saya sajikan :
v Agama
dan Kebenaran
Gandhi
mendefinisikan agama bukan secara formal, atau secara adat, melainkan hubungan
transenden antara manusia dengan Tuhan. Agama merupakan unsur yang permanen
dalam watak manusia yang memberikan petunjuk kepada pemeluknya sebuah jalan
yang benar, dan kedamaian dalam hati.
Gandhi
percaya bahwa Tuhan adalah kebenaran dan kasih. Tuhan adalah etika dan
moralitas. Dia tidak lah menakutkan. Dialah sumber cahaya dan kehidupan. Gandhi
tidak pernah membedakan antara agama Hindhu, Islam, kristen, karena semua agama
adalah benar.
Penghargaan
gandhi terhadap agama lain sama hal nya penghargaan yang dia lakukukan kepada
agamanya Hindhu. Beliau menganjurkan kepada seluruh umat manusia untuk saling
mengasihi, dan tidak memperdebatkan persoalan agama dan simbol.
Tuhan
telah menciptakan berbagai keyakinan yang berbeda sebagaimana sebagai mana Ia
menyediakan penganutnya masing-masing. Karena setiap agama memiliki jalan yang
berbeda-beda yang dalam satu titik akan ketemu pada level keyakinan akan
Ketuhanan.
Pada
hakekatnya semua agama mempunyai nilai-nilai Universalitas yang sama, jikia
manusia ingin mendapatkan kedamaian didalam jiwa maka pengaplikasian
nilai-nilai Universalitas adalah Kuncinya.
v Ahimsa
atau Paham Pantang Kekerasan
Paham pantang kekerasan adalah kekuatan paling ampuh
yang tersedia bagi seluruh umat manusia. Paham ini jauh lebih hebat
dibandingkan dengan senjata penghancur terhebat yang diciptakan oleh manusia.
Penghancuran bukann termasuk hukum bagi manusia. Setiap pembunuhan yang
dilakukan (dengan alasan apapun) terhadap sesama manusia merupakan dosa
terhadap kemanusiaan.
Syarat pertama bagi paham pantang kekerasan adalah
keadilan yang menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Mungkin syarat ini amat
sangatlah berat bagi watak manusia,Tapi inilah adanya. Janganlah kita terjebak
dalam dogma tentang watak manusia yang berbuat nista ataupun berbuat mulia.
Karena pada hakikatnya setiap manusia mempunyai nilai-nilai kamanusiaan akan
sebuah keadilan dalam hati sanubarinya yang paling dalam.
Seorang peganut asas Ahimsa dia harus membina
kesanggupan untuk rela berkorban tanpa pamrih, agar Ia bebas dari rasa takut.
Karena tidak ada yang perlu ditakuti di jagat raya ini kecuali ketakutan
tarhadap kekuatan Tuhan. Dia mencari perlindungan dan pertolongan hanya kepada
Tuhan.
Bukalah pantang kekerasan jika dia hanya mencintai
orang yang mencintai diri kita. Karena penganut paham ahimsa yang sesungguh
nya adalah mencintai orang yang membenci kita.
v Swadeshi (cinta tanah air, hasil pribumi)
….apabila
kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan melahirkan kebencian dan tidak
melahirkan bibit-ninitpermusuhan baru. Gandhi mengajarkan kita pada pentingnya
memperjuangkan sesuatu berdasarkan kebenaran(satyagraha). Lebih lanjut,
perjuangan itu juga harus berada di jalan yang benar dan bermoral.
(Mahatma Gandhi)
REFERENSI
Tulisan ini diambil dari bukunya MAHATMA GANDHI “ SEMUA MANUSIA
BESAUDARA (ALL MEN ARE BROTHERS)”
[1] Tulisan ini digunakan untuk diskusi kajian tokoh yang
diselenggarakan oleh pengurus PMII rayon Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
0 komentar:
Posting Komentar