Pages

Kamis, 24 Mei 2012

Sebuah Refleksi Diri Untuk Tetap Berbagi


Sebuah Refleksi Diri Untuk Tetap Berbagi
Dalam keheningan malam yang dilalui tadi malam merupakan satu goresan tinta yang termaktub dalam sejarah perjuangan. Perdebatan panjang yang membahas persoalan persekawanan, perjuangan, pengabdian, cukup panjang dan sangat melelahkan. Terlebih ketika membahas issue tentang adanya friksi (kesenjangan) antara beberapa angkatan yang merasa dirinya adalah seorang pahlawan yang pernah berjasa demi mempertahankan keluarga dalam institusi.
Forum  yang tadi malam mengatas namakan warga tidak di hadiri oleh satu angkatan yang paling muda. Saya tidak tau apakah memang mereka sengaja tidak di undang ataukah mereka memang sengaja tidak hadir. Dalam benak hati saya bertanya-tanya, what,s the problem?? . ku cukupkan pertanyaanku dengan adanya jawaban dari sahabat karib saya bahwa warga yang paling kecil di undang tapi tidak semua. Okey sampai disini dulu pembahasan tentang ketidak hadiran warga yang paling bawah, kita lanjut pada pembahasan terkait dengan duduk persoalan yang butuh klarifikasi agar tidak berlarut-larut.
Dapat saya simpulkan bahwa  topik pembahasan itu berkutat pada beberapa hal yang menyangkut problem personal yang mengatasnamakan komunal. Di antaranya persoalan kontrakan ( Eks Pengurus Vs Pengurus), ada kesenjangan angkatan (’08 Vs 09), dan ada lagi yang terakhir pengurus jadi comon enemy bagi seluruh warga, hahahaaa,,,sungguh terlalu,,,
Saya ingin memaparkan hasil refleksi semalam tadi. Awalnya forum berjalan tidak stabil, masih merasa bahwa ada yang dirinya takut, ada yang dirinya merasa ngga di anggap dan salah, sampai ada seseorang yang bilang, Bakunin pernah berkata “ perang sipil yang terbuka dan blak-blakan lebih baik dari pada harus hidup dalam kedaimaian tapi busuk” . akhirnya forum mulai menemukan titik terang menuju pengungkapan semua masalah.
Persoalan kontrakan, saya mengakui bahwa kontrakan yang hanya di bayar selama 7 bulan itu mendapatkan protes keras dari kawan-kawan pengurus. Pernah saya bilang sama kepala pengurus setiap angkatan punya dinamika, setiap masa atmosfernya berbeda, dan ini di tafsirkan secara serius oleh beberapa kawan pengurus, bahwa Eks pengurus tidak mau membantu pengurus sekarang.
Lucu dan lugu tampak imut-imut juga. Nah kemudian keinginan dari pengurus sekarang ingin membayar kontrakan sampai bulan agustus agar sekiranya warga termuda besok tidak kelabakan dalam mencari rumah singgah sebagai centre of moving.  Okey akhirnya ada bebrapa tawaran solusi yang di keluarkan di antaranya adalah warga ikut mbantu nyumbang kontrakan, dan nanti kekurangan membayar kontrakan di bebankan kepada kawan-kwan eks pengurus yang kemaren. Dan saya menjawab saya secara pribadi pernah bilang dengan kepala pengurus, bahwa saya akan membantu membayar kontrakan berapapun nanti sepunya saya, tapi nunggu gajian dulu dari rumah. Nah untuk persoalan temen-temen yang lain nanti akan tak komunikasikan.
Meninjak persoalan yang selanjutnya issue tentang adanya pertentangan antara angkatan saya dengan angkatan atasnya. Dimulai dari ketika permohonan maaf sahabat karib saya Reza Zea karena tidak bermksut untuk menghindar dari gerombolan anak-anak ‘’08 ketika sedang ngopi di grisse. Waktu itu Zea ingin ngobrol sama saya mencoba untuk mengklarifikasi segala isssue yang sudah landing di tataran grass root.  Akhirnya saya juga memberikan satu pledoi kepada sahabat kakak angkatan terkait pas waktu ngopi ad anak-anak moderat ngopi dan sedangkan saya waktu itu di mintain tolong sama anak-anak untuk membeli rokok. Tapi saya tidak mau melewati jalan yang sesungguhnya karena sudah jengah melihat atmosfer issu yang sudah berkembang.
Saya minta maaf, bulan karena jijik ataupun saya males melihat anak-anak moderat. Tapi saya terseret arus isu publik tentang adanya friksi diantara kita. Okey akhirnya forum berjalan seperti biasanya, dan ketegangan sudah berangsur menurun. Muncul lah sang penggembala yang memberikan wejangan, yang intinya begini kalo semisal ada maslah, kalian komunikasikan ke kakak angkatan, kalo semisal kakak angkatan ada masalah, komunikasikan keatas lagi, dan begitu seterusnya. Dan selanjutnya forum berakhir jabat tangan demia afdholnya forum tadi malem.
Sekian dan terima kasih.

Terhentak ku melihat sang singa meraung-raung....
Demi sepotong daging kehormatan...
Mata menatap seperti nyala lampu di stadion mandala,,,
Tangan berkeringat seakan-akan ingin memukulkan kan kepada apa saja yang berada di sampingnya,,,
Sungguh sangat menakutkan,,,
Kubawa santai dan pandangan mata tetap fokus...
Tak pernah sedikitpun mersa gentar melihat singa yang sedang lapar,,,
Yogyakarta, 24 mei  2012
Atas Nama Rakyat Ampas Perjuanagn
       Ucok Al Ayubbi
Direktur Ampas Perjuangan






0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More